Saya dan Hazbi, anak sulung saya berkesempatan hadir pada acara Jambore Pendaki Gunung Indonesia Chapter Jawa Barat yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 Mei yang lalu di Gn. Ciremai 3078 mdpl di Kabupaten Majalengka.
Pendakian dengan peserta kurang lebih 70 orang sangatlah penuh warna, lintas usia, lintas gender dan lintas pengalaman. Dengan berbagai macam karakteristik anggota, saya menilai mendakian ini sangat sukses. Bukan karena siapa yang terkuat dan tercepat, tetapi saling menjaga, saling mendukung dan saling berteloransi itulah nilai dari kesuksesan.
Perjalanan di mulai dengan meeting point di seputaran bundaran Cibiru Bandung pada hari Sabtu, 17 Mei 2014 pada pukul 5 pagi. Peserta dari Tangerang, Bekasi, Karawang, Tasik, Cimagi dan Bandung berkumpul di sini lalu kami berangkat menuju Terminal Maja di Majalengka. Karena Kami akan mengambil jalur pendakian melalui Apuy, jadi tujuan kami adalah Kabupaten Majalengka. Ada juga jalur pendakian melalui Linggar Jati dan di Kabupaten Kuningan. Siang hari tiba di Terminal Maja, kami langsung diantar ke Pos Pendakian Jalur Apuy menggunakan mobil losbak. Sesampai di Pos Apuy sekitar pukul 12.00 WIB, dilanjut acara ISHOMA dan foto session hingga pukul 13.00
Saat yang ditunggu tunggu tiba, yaitu mulainya pendakian. Rombongan pendakian dibagi menjadi 3 grup, dengan leader dan sweaper
pada masing-masing grup. Antar grup berjalan tidak terlalu jauh juga,
hingga kami masih bisa saling melihat dan berkomunikasi. Kami berangkat
sekitar pukul 13.00 di Pos 1, tempat Kami tiba. Rencananya kami akan bermalam di Gua Walet, sebelum keesokan paginya summit attack. Tetapi kemudian ditengah pendakian antara Pos 2 dan Pos 3 mendapat info bahwa Gua Walet telah penuh oleh para pendaki, dengan jumlah Kami yang sangat banyak akan mustahil akan bisa menampung. Lalu diambil keputusan kami akan bermalam di Pos 5.
Istirahat di Pos 2 Arban |
Jarak antara Pos 1 dan 2 menurut saya relatif dekat, berbeda dengan jarak antar Pos selanjutnya, lebih jauh. Dengan kondisi fisik yang semakin lelah, medan yang semakin sulit, jarak antar pos sangatlah terasa jauh. Teriakan semangat bahwa pos selanjutnya sudah dekat kebanykan hanya lah PHP alias pemberi harapan palsu. Tentu hal itu untuk memberi semangat berjuang bagi kami yang terlihat sudah sangat lelah.
Tetap bersama saling menjaga |
Lancar merayap |
Setelah Pos IV waktu mulai memasuki malam, tenaga sudah sangat berkurang. Kami merasakan lelah, lemah, letih, lesu menyerang dengan sangat. Bahkan ada salah satu anggota pendakian yang mengalami sakit kepala. Walau pelan Kami tetap terus berjalan, saling memberi semangat dan yang masih punya tenaga ekstra sekali kali melemparkan gurauan-gurauan.
Dan betapa lega, menyenangkannya perasaan kami ketika secara tiba-tiba Kami tiba di Pos V, yang karena gelap dan lebatnya tanaman tidak bisa kami lihat dari jarak yang lebih jauh. Tenda sudah berdiri, sudah ada perapian yang hangat dan orang-orang mulai melakukan kegiatan masak memasak. Terima kasih untuk tim pendahulu yang telah menyiapkan semuanya, sehingga ketika rombongan Kami datang dengan sisa tenaga yang sudah sangat tipis tidak perlu bersusah payah mendirikan tenda, bahkan selanjutnya Saya hanya ganti baju kering, sholat Isya dan Magrib yang di Jama, menghangatkan badan di depan perapian lalu makan. Suatu kondisi yang eksklusif dan jarang Saya alami.
Lalu tiba saatnya istirahat, meluruskan badan mengisi tenaga untuk acara summit attack yang kami jadwalkan pada pukul 04.00 dinihari. Dengan menikmati dingin yang kurang nikmat, saya berusaha mengistirahatkan badan.
Pukul 03.030 Kami mulai melakukan persiapan summit attack. Berganti pakaian dan hanya membawa air minum kami mulai berjalan pada pukul 04.00. Perjalanan yang Saya kira hanya satu setengah jam hingga kami bisa melihat sunrise di puncak gunung ternyata jauh dari perkiraan.
Medan yang kami lalui masih belum mau memberikan jalur yang nyaman dan menyenangkan. Ternyata kami harus melalui tanjakan yang panjang dan banyak, nyaris tak berbonus.
Entah pukul berapa kami sampai di Pos Gua Walet, Camp yang seharusnya menjadi tempat istirahat bermalam. Dan Saya bersyukur Kami tidak bermalam di tempat ini. Ternyata jarak antara Pos V dan Pos Gua Walet cukup jauh. Kami berangkat dari Pos V ketika masih gelap dan tiba di Gua Walet sudah terang menderang, mungkin kami telah berjalan selama satu setengah jam. Terbayang bila semalam Kami terus berjalan sampai ke Gua Walet, dikondisi yang telah lelah dan terasa tak mampu lagi berjalan.
Pukul 03.030 Kami mulai melakukan persiapan summit attack. Berganti pakaian dan hanya membawa air minum kami mulai berjalan pada pukul 04.00. Perjalanan yang Saya kira hanya satu setengah jam hingga kami bisa melihat sunrise di puncak gunung ternyata jauh dari perkiraan.
Medan yang kami lalui masih belum mau memberikan jalur yang nyaman dan menyenangkan. Ternyata kami harus melalui tanjakan yang panjang dan banyak, nyaris tak berbonus.
Gua Walet |
Entah pukul berapa kami sampai di Pos Gua Walet, Camp yang seharusnya menjadi tempat istirahat bermalam. Dan Saya bersyukur Kami tidak bermalam di tempat ini. Ternyata jarak antara Pos V dan Pos Gua Walet cukup jauh. Kami berangkat dari Pos V ketika masih gelap dan tiba di Gua Walet sudah terang menderang, mungkin kami telah berjalan selama satu setengah jam. Terbayang bila semalam Kami terus berjalan sampai ke Gua Walet, dikondisi yang telah lelah dan terasa tak mampu lagi berjalan.
Treck menuju puncak 3078 mdpl |