Search This Blog

Wednesday 29 January 2014

Efek Inferno Dan Brown


Sudah membaca buku Inferno karya terbaru dari Dan Brown? Apa yang berkesan dari buku tersebut? Bila kita melihat kesamaan dari buku-buku Dan Brown sebelumnya adalah informasi mengenai karya karya seni seniman besar dunia, bila di buku sebelumnya dibahas mengenai Leonardo da Vinci, Gallelio, Benini, di buku Inferno ini menceritakan seniman Durante degli Alighieri, lebih dikenal dengan Dante, yang adalah penyair dari Firenze sekarang Florence, Italia.  Karya besarnya, la Divina Commedia  (The Divine Comedy) yg dianggap sebagai salah satu karya literatur terbesar di Eropa selama Zaman Pertengahan dan merupakan dasar bahasa Italia modern menjadi inspirasi jalan ceritanya. The Divine Comedy terdiri dari tiga section Inferno (Hell), the Purgatorio (Purgatory), and the Paradiso (Paradise).



Tapi kemudian saya menemukan suatu kesadaran baru, Dante, The Divine Comedy dan Inferno adalah alat pengantar saja, walau itu sangat informatif dan mempesona, kesadaran saya justru terjadi setelah saya coba memahami kejahatan apa yang ada di buku Inferno? Saya merasa kejahatannya terselubung oleh cerita2 karya seni besar sang maestro, dan seperti biasa itu mempesona bagi saya sebagai orang yang ingin mengetahui karya seni besar, sehingga jadi lupa kejahatan apa yang sebenarnya terjadi.

Kemudian kejahatan yang ada dibuku tersebutlah yang sampai sekarang menghantui saya, pemikiran dan teori tersebut menjadi seperti, bukan pemahaman baru tetapi menjadi lebih memaknai bagi saya. Seorang jenius yang sebenarnya ingin menyelamatkan bumi ini, dan dia melakukannya tidak dengan kekerasan apalagi pertumpahan darah. Sehingga menurut saya bisa disimpulkan bahwa dia bukan penjahat. Apa yang menjadi kekhawatirannya adalah bumi ini yang sedang dalam perjalanan menuju kehancuran karena over populated alias kelebihan populasi. Mungkin saya pernah membaca mengenai over populasi yang berbahaya terjadi di bumi ini, menyebabkan kekurangan pangan, sulit mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal dan sebagainya. Tetapi sepertinya itu hanya menjadi kilasan-kilasan saja, bukan sesuatu yang berdampak sedemikian besar.

Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa,. Begitu banyak mulut yang harus diberi makan, begitu banyak badan yang harus diberi tempat tinggal, dan belum lagi kemudian akan menyusul muncul kebutuhan sekunder, tersier bahkan sampai yang luxurious. Sedangkan disisi lain, kondisi daya dukung alam mulai menurun, hutan, ladang, lahan pertanian yang terus berkurang secara kuantitas dan juga kualitas. Jumlah sedemikian besar masih akan terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah, manusia akan terus beranak pinak dalam jumlah yang mengejutkan bila dibuat statistiknya kata sang jenius, anak-anak bayi akan terus lahir ke bumi dan yang tua enggan meninggalkan dunia. Manusia berusaha memiliki umur panjang, diluar fakta bahwa umur adalah kehendak Tuhan. Mulai dari awal kelahiran, manusia memberi imun kepada tubuhnya agar penyakit-penyakit seperti polio, hepatitis, campak dan lainnya tidak dapat merenggut nyawanya. Obat-obatan dan teknologi penyembuhan pun tidak kalah menyumbang perpanjangan umur manusia, ada pemasangan alat pacu jantung, donor ginjal, dan lain sebagainya membuat jumlah penduduk bumi pada saat bersamaan itu berjumlah sangat banyak.

Pengendalian jumlah penduduk tentu dilakukan oleh banyak pihak terutama pemerintah, diberbagai negara seperti di Cina dengan program satu anak satu. Di Indonesia sendiri ada program pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk yang disebut Keluarga Berencana, program ini bersifat persuasif bukan suatu kewajiban.

Bila dalam suatu lingkungan tempat tinggal atau habitat suatu jenis terjadi kepadatan polusasi yang sangat tinggi dan mereka memakan makanan dan menggunakan sumber daya yang sama, pada satu titik akan terjadi kelangkaan sumber makanan lalu terjadi perebutan makanan dan ketika sumber makanan tersebut telah habis mereka akan saling memakan atau mati kelaparan. Di Eropa pernah terjadi suatu fenomena dimana para tikus melakukan "bunuh diri masal" dengan terjun ke dalam laut, mungkin ini adalah suatu bentuk pengorbanan para tikus tua atau dewasa agar populasi mereka berada dalam jumlah yang sesuai dengan daya dukung sumber makanan.

Apakah pernah terjadi seperti itu terhadap manusia? Apakah dengan sengaja satu golongan manusia memusnahkan golongan manusia lainnya agar mendapatkan ruang yang lebih besar atau untuk mendapatkan kemakmuran lebih bagi golongannya. Apakah apa yang dilakukan Hitler adalah salahsatunya? Hitler melakukan apa yang dipercayainya sebagai pembersihan etnis. Perang pun sebenarnya bisa terhitung sebagai cara mengurangi jumlah manusia di bumi ini, apakah perang sengaja dilakukan untuk memusnahkan golongan manusia tertentu? Jawab dengan logika dan hati kecil masing-masing saja, karena tidak akan mungkin, ada yg menjawab iya, karena takut dituduh tidak manusiawi dan menghilangkan hak-hak manusia. Wabah penyakit pun bisa sangat mengurangi  jumlah manusia, yang terdekat terjadi adalah wabah Flu burung atau yang paling fenomena terjadi adalah Wabah Hitam yang melanda dunia pada pertengahan hingga akhir abad ke-14. Pertama kali terjadi di Eropa hingga membunuh sepertiga hingga duapertiga penduduknya lalu berlanjut melanda Asia dan Timur Tengah, sehingga Epedemi ini merenggut nyawa hampi 75 juta jiwa manusia di bumi. Pertanyaannya adalah apakah Wabah ini sengaja di lepas sebagai senjata biologis pemusnah manusia?

Sebelum terjadi wabah kondisi perekonomian Eropa sangat buruk, kelaparan, pengangguran dan lainnya kemudian apa yang terjadi setelah duapertiga penduduk Eropa berkurang karena wabah hitam adalah masa  kemajuan dan kebangkitan Eropa. Akhir abad pertengahan dimulai dengan masa Renaisans dimana terjadi revolusi ilmiah, masa keemasan Leonardo da Vinci dan Michaelangelo sebagai bapak Renaisans yang mempunyai kejeniusan dalam ilmu pengetahuan dan seni, berlanjut ke Abad Modern Awal yang melahirkan para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, ditemukannya berbagai macam alat bantu bagi kehidupan manusia, dan ilmu pengetahuan, lalu masa revolusi industri yang merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.

Kembali kepada si jenius yang merasa khawatir akan over pupulasi pada bumi ini, alih-alih menggunakan ilmunya dengan menciptakan wabah berbahaya yang mematikan seperti wabah hitam, dia menciptakan virus yang bisa membuat mandul manusia. Tidak menyebabkan kematian pada manusia yang terjangkit, virus ini menyebabkan seseorang dengan gen tertentu yang terinfeksi virus ini, mereka tidak dapat bergenerasi, tidak bisa mempunyai anak. Sehingga pada rentang masa tertentu tidak akan banyak terjadi kelahiran yang akan menambah jumlah penduduk bumi.

Jadi apa kekhawatirannya benar? Apa tindakannya itu bisa dibenarkan?