Kesehatan dan keselamatan diri kita, haruslah menjadi hal utama yg harus
diperhatikan ketika
melakukan hiking terutama pendakian gunung . Kita harus mempersiapkan kondisi fisik kita pada
kondisi fit dan baik, agar pendakian menjadi kegiatan yg menyenangkan, bukan
menjadi bencana. Oleh sebab itu kita harus mewaspadai beberapa kondisi serius yg bisa terjadi ketika kita
mendaki gunung, dan memperhatikan hal-hal yg dapat mencegahnya. Kondisi serius atau
bisa disebut penyakit gunung yg sering terjadi tersebut yaitu, Hypothermia, Dehidrasi dan Altitude Sickness
atau Mountain Sickness. Semua kondisi serius tersebut bisa dilakukan
tindakan preventifnya, yaitu dengan perencanaan pendakian yg baik dan mengetahui tips-tips pencegahan
apa yg bisa dilakukan.
A. Hypothermia
Hypothermia terjadi ketika suhu tubuh menjadi
terlalu dingin sehingga tidak dapat bekerja untuk menghangatkan organ-organ vital kita.
Para pendaki paham bahwa hypothermia sangat berbahaya ketika cuaca dingin,
tetapi selain faktor cuaca hypothermia juga dapat terjadi pada suatu ketinggian
yg memiliki temperature yg rendah, biasanya ketika temperature mencapai 7o C
dan 10o C.
Cara menghindari terjadinya hypothermia bisa dengan beberapa tindakan
sederhana seperti badan pendaki harus tetap kering, salah satu tips agar badan
tetap kering adalah dengan menghindari penggunaaan
pakaian berbahan katun langsung menempel dibadan kita. Pakaian berbahan katun
mempunyai sifat lama kering bila sudah menjadi basah dalam proses menjadi
kering, bisa mengambil panas dari badan kita. Selain dari hujan, embun, pakaian
juga dapat basah karena keringat.
Makan, minum dan istirahat secara
berkala. Makanan bisa membantu menjaga energy yg dibutuhkan dan menjaga badan tetap
hangat. Bila kita terlalu terus menerus bergerak tanpa mempertimbangkan
istirahat yg cukup, bisa membuat badan
kita basah karena keringat dan menjadi kelelahan.
B. Dehidrasi
Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam
tubuh, bisa terjadi bukan hanya ketika cuaca panas saja, ketika cuaca dingin
pun dapat terjadi. Dehidrasi dapat terjadi akibat tubuh kita mengeluarkan keringat secara berlebihan,
kita makan terlalu banyak, muntah, diare atau panas karena kelelahan.
Untuk menghindari terjadinya dehidrasi,
kita harus minum air yang cukup dan minum sebelum rasa haus itu datang, karena
bila kita minum ketika rasa haus sudah datang, kita tidak dapat mengukur
kebutuhan minum yg benar2 dibutuhkan badan, sehingga kita minum secara
berlebihan dan tidak terkendali. Minum dengan jumlah yg cukup sebelum kita
mulai mendaki membantu kecukupan tubuh akan cairan.
C. Altitude
Sickness
Altitude sickness, juga dikenal dengan
nama mountain sickness, terjadi akibat kekurangan oksigen. Gejala dari mountain
sickness seperti pusing, nafas yg pendek, dan kebingungan. Mountain sickness
bisa menyerang kita diketinggian yg berbeda-beda, tetapi bisa terjadi pada ketinggian
mulai dari 2400 mdpl. Oleh sebab itu bila kita ingin mendaki ke tempat yg sudah
lebih tinggi, kita membutuhkan waktu sehari atau dua hari untuk melakukan
penyesuaian dengan kondisi lingkungan.
Dalam mendaki ditempat tersebut juga, kita
harus melakukannya secara pelan-pelan saja atau hanya menempuh jarak sejauh 300mdpl/1000
kaki dalam sehari. Jika mengalami gejala mountain sickness, maka pendaki diharuskan
secepatnya turun dari ketinggian tersebut ke tempat yg lebih rendah, sebelum
kondisinya mengancam keselamatan.
Satu lagi hal yg perlu diperhatikan
dalam mendaki gunung adalah selalu ketahui posisi kita, agar kita tetap pada
jalur pendakian yg benar, tidak keluar jalur dan menjadi tersesat. Oleh sebab
itu pendaki harus memperhatikan petunjuk jalur pendakian, membawa peta dan juga
kompas.
Lakukan pendaftaran ke pengelola kawasan
dan memberi informasi mengenai rute pendakian yang akan kita lalui beserta lama pendakian, sampai kembali
turun gunung, agar pihak pengelola kawasan dapat mengetahui bila pendaki
tidak sesuai jadwal dan kemungkinan pendaki tersesat untuk segera mengambil tindakan. Dan ingat untuk tetap
selalu bersama dalam satu grup, tidak berpisah-pisah atau saling meninggalkan.
Referensi : http://www.backpacking-guide.com