Search This Blog

Thursday, 14 March 2013

Perjalanan Religi Dua Kota Suci - Part 1

 Alhamdulillah pada tanggal 7 Febuari 2013 hingga 19 Febuari 2013 Saya mendapat kesempatan untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci.Suatu kesempatan yang Saya yakini dapat terjadi karena kebesaran, kasih sayang dan cinta Allah SWT kepada Saya. Allah mendengar dan mengabulkan apa yang menjadi keinginan saya untuk bisa menyaksikan sendiri kebesaran-Nya dan  menjadikan Saya lebih bertaqwa. Rasa cinta saya kepada Allah dan Rosulullah membuat saya bisa berada di tanah suci.

Al Madinah Al-Munawarah

Dari jakarta kami langsung ke kota Madinah, nama yang digunakan Rasulullah SAW untuk mengganti nama kota Yatsrib, Madinah meruapakan salah satu dari 2 kota suci umat islam di Saudi Arabia. Di kota Madinah inilah agama islam memancarkan cahaya Syariah Islamiyah sehingga diberi gelar Al Madinah Al Munawarah yang artinya Madinah yang bercahaya dan di kota Madinah ini berdiri mesjid Nabawi, yg merupakan mesjid paling indah yang pernah saya lihat, entah karena arsitekturnya yang memang indah, dengan lampu-lampu kristal yang tidak membiaskan panas, yang disusun dengan kerangka dari bahan kuningan berlapis emas atau karena di dalam mesjid ini ada makam nabi besar Muhammad SAW, kekasih Allah SWT, orang yang saya kagumi dan cintai,  manusia paling mulia yang pernah ada di muka bumi ini dan makam sahabatnya Abu Bakar Siddiq ra, Khalifah pertama setelah Rasulullah wafat dan Umar bin  Khatab, Khalifah kedua setelah Abu Bakar. 

Nabawi merupakan mesjid terbesar di dunia dengan luas lantai dasarnya seluas 98.000 m2. Pada musim haji atau bulan Ramadhan Mesjid Nabawi dapat menampung lebih dari 1.000.000 Jamaah. Mesjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat dan kaum muslimin ditengah kota Madinah pada awalnya sangat kecil, yaitu hanya seluas 1.050 m2, dengan tiang-tiang dan atap terbuat dari batang kurma. Mesjid Nabawi dibangun di atas tanah milik dua anak yatim Sahal dan Suhail yang dibeli dengan harga 10 dinar dan ditambah tanah wakaf dari As'ad bin Zurarah serta tanah bekas makam kaum muslimin yang rusak. 

Banyak Jamaah haji datang ke Mesjid Nabawi ini bermaksud untuk melakukan sholat Arbain , yaitu sholat yang dikerjakan di mesjid Nabawi selapan hari atau empat puluh waktu shalat secara berturut turut. Shalat di mesjid Nabawi ini, lebih utama dari 1.000 kali sholat ditempat lain, sebagaimana sabdaRasulullah : " Shalat di mesjidku lebih utama dari 1000 shalat di tempat lainnya, kecuali Masjidil Haram. Salat di Mesjidil Haram lebuh utama daripada 100.000 kali shalat di tempat lainnya.

Hal lain yang penting ketika berada di Mesjid Nabawi adalah ziarah kemakam Rasulullah, yang berada di dalam mesjid. Bukan hal mudah untuk bisa mendekat ke makam Rosulullah, terutama bagi jamaah wanita. Karena antara makam Rosul dan mimbar merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa yang dinamakan Raudah, jadi tempat ini selalu padat oleh jamaah. Bagi jamaah wanita yang ingin ke ziarah dan berdoa di Raudah harus mengikuti jadwal yang disediakan, pada saat Saya di sana, jadwalnya adalah sehabis sholat subuh dan sehabis sholat isya.

Luas Raudah yang hanya kurang lebih 144m2 sedang jamaah yang ingin kesana mencapai ratusan orang tentu bukan hal yang mudah dan nyaman untuk ke sana. Walau pihak mesjid telah mengatur dengan sistem yang baik, tetapi ada juga jamaah yang kurang sabar mengikuti aturannya.Perlu kesabaran dan perjuangan untuk bisa mencapai ke Raudah. Tetapi tentu itu bukan suatu halangan yang menyurutkan keinginan untuk bisa berziarah, berdoa dan membacakan salawat dan salam kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW, mengungkapkan rasa cinta dan terima kasih kepada beliau. Rasa cinta yang begitu besar yang menyesakan dada dan membuat airmata ini terus keluar dan menetes, harapan agar saya bisa menjadi salah satu umatnya yang bisa bertemu dengan beliau diakhirat nanti.

Waktu sholat subuh
Payung ketika terbuka





Pengalam yang mungkin tidak bisa didapati oleh saya di tanah air adalah di Madinah dan begitu juga di mekah kemudian, saya mengikuti sholat jum'at. Di Masjidil Haram dan mesjid Nabawi, mesjid di 2 kota suci umat islam, wanita bisa mengikuti sholat jumat.

Hal menarik lain yang luar biasa adalah untuk dapat memperluas mesjid Nabawi Pemerintah Fahd harus mengeluarkan dana sangat mahal karena harus menggusur ratusan toko dan hotel bertingkat permanen yang telah berdiri sebelumnya, oleh sebuah majalah bisnis Timur Tengah sebagai tanah termahal di dunia. Berdasarkan konversi pada bulan Muharram 1413 atau Juli 1992 harga tanah yang
 ada di sebelah utara mesjid Nabawi permeter persegi mencapai SR 250.000 atau US$67.000 padahal harga tanah saat itu di kawasan elite kota New York Amerika hanya US$26.000,-. Percaya tidak percaya bila jumlah uang itu saya konversi ke Rupiah saat ini, lebih dari setengah milyar permeter perseginya, luar biasa.

Lima hari berada di Madinah waktu terasa cepat, walau hasrat begitu kuat untuk cepat berada di mekah, melaksanakan rukun umrah, melihat kabah dan beribadah di Masjidil Haram tetapi rasa berat dan sedih terasa saat meninggalkan mesjid Nabawi, meninggalkan mesjid dan makam Rosulullah. Semoga ini bukan kunjungan terakhir dan  Allah berkenan untuk memberi kesempatan kepada saya untuk kembali ke Madinah. Menjadi tamu di rumah Rosulullah SAW.


Mekkah

Akhirnya tiba saatnya untuk melaksanakan rukun umrah di tanah suci mekkah. Sebelum melaksanakan ibadah umrah di mekkah kami harus mulai berihram di miqat, karena datang dari arah Madinah, kami mengambil Miqat di Bier Ali. Miqat secara harfiah berarti batas, yaitu batas atau starting point, yaitu kapan mulai melafazkan niat untuk memasuki batas antara tanah biasa dan tanah suci.Rukun Umrah selanjutnya setelah berikhram di miqat adalah Tawaf, Sa'i dan di akhiri dengan Tahallul.

Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali yang dimulai dan di akhiri di Hajar Aswad, Sa'i adalah berjalan kaki bolak balik 7 kali dari bukit Safa ke bukit marwah dan sebaliknya sedangkan Tahallul yang berarti dilepaskan dari pantangan ihram ditandai dengan memotong rambut sedikitnya 3 helai rambut.

Perasaan yang luar biasa mengharukan ketika bisa melihat Kabah secara langsung, begitu sangat dekat dengan tempat dimana arah sujud sholat di tanah air adalah ke tempat ini.Karena kami tiba dan melaksanakan rukun umrah pada waktu tengah malam, kurang lebih jam 1 malam waktu setempat jadi jamaah yang ada tidaklah terlalu banyak dan sesak. Mata ini takjub dan susah melepaskan pandangan dari Kabah, begitu indah dan menakjubkan. 

Ka'bah, bangunan yang menyerupai bentuk kubus merupakan bangunan pertama di atas bumi yang digunakan untuk menyembah Allah SWT. Ka'bah disebut juga Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul"Atiq (Rumah Kemerdekaan). Mesjid yang dibangun mengelilingi Ka'bah adalah Masjidil Haram, mesjid tertua di dunia. Berbeda dengan mesjid manapun di dunia, shaf di masjidil haram ini berbentuk tujuh lingkaran, semuanya menghadap ke Ka'bah yang berada di tengah-tengah.

Mekkah adalah kota pertama kali ada di muka bumi, karena disinilah manusia pertama Nabi Adam As hidup bersama pasangannya Siti Hawa, memiliki keturunan dan terus berkembang ke seluruh penjuru dunia. Ketika pertama kali Nabi Adam As tinggal di mekkah, beliau minta kepada Allah agar diselamatkan dari godaan iblis yang telah mencelakannya di syurga. Doa nabi Adam As dikabulkan, kemudian para malaikat turun ke bumi mengelilingi tempat nabi Adam As untuk menjaga agar iblis tidak dapat mencapainya, lantas tempat malaikat berjaga itulah yang kemudian menjadi batas Tanah Haram. Sampai tahun 8 H (623M) Mekkah masih boleh di kunjungi oleh orang non muslim tetapi pada tahun 9 H, non muslim dilarang masuk mekkah, inilah makna Tanah Haram, haram bagi non Islam.

Kota mekkah mungkin akan terus berkembang dan menjadi besar namun tanah haram atau tanah suci mekkah tidak akan mengikuti berkembangan karena batasnya sudah ditetapkan yaitu dari :
  •  Arah Utara Masjidil Haram kurang lebih 7 Km
  • Arah Selatan kurang lebih 13 Km
  • Arah Barat kurang lebih 25 Km.
by IF



 Selain melaksanakan rukun umrah, ibadah sholat wajib lima waktu hingga sholat-sholat sunah baik siang maupun malam, kami laksanakan untuk mendapatkan kebaikan 100.000 kali.
Hari terakhir kami di Mekkah dan sebelum kami meninggalkan kota suci, kami melaksanakan tawaf wada atau tawaf perpisahan. Kami berpamitan layaknya tamu mengucapkan salam perpisahan kepada pemilik rumah seraya berdoa dan berkeyakinan bahwa ini bukan menjadi kunjungan terakhir, dan akan ada kunjungan-kunjungan di lain waktu. Semoga doa-doa kami dikabulkan oleh Allah SWT dan bertambah ketaqwaan dan kecintaan kami kepada-Mu.

 Tempat Mustajab Do'a atau lokasi Mabrur Do'a :

Di Ka'bah dan Masjidil Haram
1.   Waktu Tawaf
2.   Di Multazam
3.   Di bawah Mizab
4.   Di Bukit Safa
5.   Di Bukit Marwah
6.   Waktu Sa'i
7.   Dalam Ka'bah
8.   Di Belakang Maqam Ibrahim
9.   Di Telaga Zam-zam
10. Di Hijr Ismail

Diluar Baitullah
1.  Di Padang Arafah
2.  Di Raudah
3.  Di Musdalifah
4.  Di Mina
5.  Di Jumratul Aqaba
6.  Di Jumratul Wusta
7.  Di Jumratul Ula

 Semoga teman-teman dan para pembaca mendapat undangan dan kesempatan untuk bisa merasakan nikmat dan bahagianya berada di Tanah Suci, Amin ya Rabal Alamin.